Pulau Belitung yang dikelilingi 4 daratan besar, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Semenanjung Malaysia.
Walaupun di Belitung terdiri dari bermacam-macam suku antara lain suku bugis dengan bahasa bugis, tionghoa dengan bahasa cina, suku sawang dengan bahasa suku sawang dan orang juru (suku Johor ) dengan bahasa juru, dan suku lainya, akan tetapi yang paling medominan dibelitung adalah Suku Melayu dengan bahasa melayu
Bahasa melayu hingga sekarang dipakai oleh beberapa negara di asia tenggara dengan nama yang berbeda. Di indonesia dikenal dengan nama bahasa indonesia, di malaysia dikenal dengan nama bahasa malaysia, di singapura, brunei dan daerah selatan thailand masih tetap dikenal dengan nama bahasa melayu. Rumpun bahasa melayu sendiri terbagi-bagi menjadi banyak dialek, tergantung daerah bahasa tersebut dipakai ditambah dengan pengaruh budaya setempat, lingkungan, dll menyebabkan bahasa melayu lokal semakin kaya dengan istilah-istilah khas.
Hal serupa juga berlaku bagi bahasa melayu di daerah belitung. memang mirip dengan bahasa melayu yang digunakan oleh mayoritas masyarakat malaysia, akan tetapi banyak juga istilah-istilah khas yang tidak akan ditemukan dalam bahasa malaysia. Anehnya, bahasa melayu belitung (menggunakan e pepet, contoh: betul) sendiri bila dibandingkan dengan bahasa yang mayoritas digunakan pulau tetangga dekatnya yaitu bangka (menggunakan e non pepet, contoh: metal, jerman) justu berlainan dialeknya. Walaupun banyak istilah kata yang sama artinya (berbanding terbalik dengan bahasa malaysia yang mirip dialek tetapi beda istilah). Ada pula dialek melayu yang dipakai di singkep (daerah kepulauan riau) dan pontianak yang memiliki dialek dan istilah kata yang sama dengan melayu belitung.
Contoh (diambil dari wikipedia):
* Standard Malay (formal) = Ke mana anda hendak pergi dengan basikal itu? Bolehkah saya ikut?
* Indonesian (formal) = Ke mana kamu akan pergi dengan sepeda itu? Bolehkah/boleh saya ikut?
* Indonesian (informal) = Lu mau naik sepada ke mana? Boleh ikut nggak?
* Minangkabau = Kau andak pai kama jo sapedo tu? Buliah ikuik indak?
* Palembang = Kau nak pergi ke mano ngan sepedo tu? Pacak melok dak?
* Terengganu = Mu nok gi mana naik basikal? Buleh ikut?
* Kelantan = Mu nok gi mana naik gerek? Buleh ikut?
* Kedah = Mana hang nak pi naik gerek tu? Ikut sat?
* Brunei = Kamana kau babasikal ah? Bulih ku turut?
* Sarawak = Ke sine kitak maok make basikal? boleh sik kamik ngekot?
* Sabah = Mana ko mo pigi sama itu beskal? Buli sia ikut ka?”
Coba bandingkan dengan bahasa melayu belitung:
* Belitung = Kao nak pegi kemane kan ketangin itu? Kuang ikut ke?
Masih banyak istilah kata yang berbeda dibanding dengan bahasa melayu lokal
daerah lain. Setidaknya, bahasa melayu belitung turut memperkaya perbendaharaan bahasa melayu yang tersebar dipelosok asia tenggara.
Beberapa contoh lain:
Indonesia – Melayu Belitung
anak-anak – biak-biak
coba – anju
bakar – tunu
berbohong – bebula’/ngembera’
pernah – isa’
bertengkar – besakat
pacar (berpacaran) – biak (bebiakan)
lambat(lelet) – lunti’
ribet – ritok
jalan-jalan – nganyau
Sumber :
http://yasuitori.blogspot.com/2008/09/bahasa-belitung.html
http://bangka.tribunnews.com/2014/01/11/rumpun-bahasa-belitung-diambang-kepunahan